Seajrah Candi Borobudur

 Candi Borobudur adalah salah satu peninggalan sejarah dan budaya terbesar di Indonesia yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Candi ini dibangun pada masa kejayaan Dinasti Syailendra sekitar abad ke-8 hingga ke-9 Masehi. Sebagai candi Buddha terbesar di dunia, Borobudur bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran dan ziarah agama Buddha pada masanya. Struktur candi yang megah ini merepresentasikan konsep kosmologi Buddha dengan tingkatan menuju pencerahan.

Arsitektur Borobudur sangat unik karena dibangun di atas bukit alami dan disusun dalam bentuk piramida berundak dengan sembilan tingkat. Setiap tingkat menggambarkan tahapan kehidupan manusia dalam ajaran Buddha, dimulai dari dunia keinginan (Kamadhatu), dunia bentuk (Rupadhatu), hingga dunia tanpa bentuk (Arupadhatu). Dinding-dindingnya dihiasi dengan lebih dari 2.600 panel relief yang menceritakan kisah kehidupan Buddha, hukum karma, hingga perjalanan menuju nirwana.

Seiring dengan runtuhnya kerajaan-kerajaan besar di Jawa dan masuknya pengaruh Islam pada abad ke-15, Borobudur sempat terlantar dan tertutup oleh tanah serta abu vulkanik dari Gunung Merapi. Candi ini baru ditemukan kembali pada tahun 1814 oleh Thomas Stamford Raffles, seorang Gubernur Jenderal Inggris di Jawa, setelah mendapat laporan dari penduduk sekitar. Upaya pemugaran besar-besaran kemudian dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda dan dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia hingga abad ke-20.

Kini, Borobudur menjadi salah satu destinasi wisata dan warisan dunia yang diakui UNESCO sejak tahun 1991. Selain menjadi simbol kejayaan peradaban Jawa kuno, Borobudur juga menjadi tempat perayaan keagamaan penting, seperti Waisak yang rutin diselenggarakan setiap tahun. Keindahan dan kemegahan Candi Borobudur menjadikannya ikon budaya bangsa Indonesia sekaligus bukti kecerdasan nenek moyang dalam membangun karya monumental yang bertahan hingga ribuan tahun.

Comments